Rindu

Halo,
Bagaimana kabarmu ? Sehat ? Sepertinya begitu.
Ya, sudah lama kita tidak bertemu. Lama sekali. Jarak yang memisahkan ya ? Haha.
Aku di sini, kau di sana.
Apa kau ingat ? Aku ingat.
Semua.
Baru saja aku berhasil menemukan akun pribadimu setelah sekian lama mencoba mencari.
Dan aku menemukanmu di salah satu akun temanmu.
Hahaha. Iya, aku mencarimu.
Satu menit.. dua menit... wifi di sekolahku bergerak terlalu lama. Padahal aku sudah tak sabar untuk sekedar melihat bagaimana dirimu sekarang.
Tiga menit... Dan terbuka,
Tersenyum.
Ternyata masih sama. Alismu, matamu, semuanya masih tampak sama. Yang berubah hanyalah kau yang semakin dewasa. Semakin gagah dengan pakain yang kau kenakan.
Tersenyum lagi.
Namamu masih sama seperti yang dulu ya, aku ingat betul.
Diam.
Kau sudah berpasangan rupanya.
Ya, cantik. Cantik sekali.
Kalian tampak bahagia ? Ya sudah. Aku juga bahagia.

Tidak.
Aku sudah melupakanmu. Sungguh.
Aku bahkan sudah tidak memiliki rasa itu. Sungguh.
Aku turut bahagia. Lagipula tidak mungkin kan kita bersama.
Ada jarak. Ada dia. Dan tidak adanya alasan untuk sekedar bertemu.
Tidak.
Aku berbohong.

Hmm. Aku rindu. Terlalu rindu.
Aku rindu matamu yang sayu tiap kali kau menatapku lalu tersenyum.
Aku rindu gerakan gerakan tanganmu saat kau menulis, bermain HP, atau menggambar.
Aku rindu suaramu. Candaanmu yang sangat--tidak-- lucu. Tapi aku suka.
Aku rindu semuanya.

Aku ingin bertemu denganmu, memelukmu.
Satu detik saja,
Lalu membiarkanmu pergi melanjutkan perjalanan hidupmu.